Selasa, 08 November 2011

BAB 3 INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

A. PERTUMBUHAN INDIVIDU
   1. PENGERTIAN INDIVIDU
         Individu yang berasal dari Latin adalah yang tak terbagi atau suatu sebutan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu sendiri lebih dikenal kepada perseorangan. Adanya diferensiasi dalam setiap orang/ individu terkait dengan dunia yang telah mempunyai sejarah dengan peradabannya disamping pembawaannya. Untuk itu, individu dapat dimaksudkan sebagai seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.


     2. PENGERTIAN PERTUMBUHAN 
          Pertumbuhan secara konsep umum adalah suatu perubahan yang menuju ke arah lebih maju dan dewasa atau dikenal dengan “proses”.


     3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN 

1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.

2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.

3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga. 
 
B. FUNGSI KELUARGA
   1. PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA
        Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
   2. MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA 
         Pekerjaan – pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/ dirinci ke dalam beberapa fungsi, yaitu:
a. Fungsi Biologis
      Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengurus rumah tangga bagi ang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakiaktnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
b. Fungsi Pemeliharaan
        Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan.
c. Fungsi Ekonomi
         Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, yaitu:
1. Kebutuhan makan dan minum
2. Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
3. Kebutuhan tempat tinggal.
           Berhubungan dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
d. Fungsi Keagamaan
       Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Fungsi Sosial
        Dengan fungsi ini kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua, yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik burukna perbuatan dan lain-lain.
            Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-perananyang diharapkan akan mereka jalankan keak bila dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi.
              Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, dikatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Pembentukan kepribadian;
b. Sebagai alat reproduksi;
c. Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat
d. Sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
e. Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan

C. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
    1. PENGERTIAN KELUARGA
         Keluarga adalah unit terkecil sebuah masyarakat. Ia merupakanpenunjang suatu sistem masyarakat melalui unit ekonomi, tempatreproduksi dan pembentukan angkatan kerja baru serta konsumsi.Keluarga juga tempat pembentukan kesatuan biososial, hubungan ibu,bapak, dan anak dikonstruksikan secara sosial. Keluarga juga merupakan pembentukan kesatuan ideologis, nilai, dan agama. Demikian pentingnyakeluarga di dalam masyarakat dan di dalam sebuah negara.Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat, oleh Robert M. Z. Lawangdinyatakan sebagai:”Kelompok orang yang dipersatukan oleh ikatan-ikatanperkawinan, darah atau adopsi, yang membentuk satu rumahtangga, yang berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengandan melalui peran-peran sendiri sebagai anggota rumah tangga danyang mempertahankan kebudayaan masyarakat yang berlakuumum, atau menciptakan kebudayaan sendiri.”Dengan pengertian di atas menjadi dapat diketahui bahwa di dalamkeluarga, didapati sejumlah unsur meliputi : unsur sekelompok orang,ikatan, interaksi-komunikasi, peran dan kebudayaan. Lebih dari itukeluarga juga merupakan tempat pertama bagi anak untuk berinteraksidengan pihak lain, yaitu pertama kali dengan ibu atau ayahnya, kemudianbaru dengan para saudara-saudaranya.Dalam interaksi itu tentulah didapatkan kesempatan bagi orang tuamaupun anggota keluarga yang lebih dewasa untuk menanamkan normadan budaya, baik budaya yang mereka ciptakan sendiri maupun budayayang berlaku umum. K e t i k a m u l a i t a n g g a p t e rh a d a p lingkungan, interaksiitu akan berkembang dalam bentuk pergaulan dengan masyarakat

       2. PENGERTIAN MASYARAKAT
 
            Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
            Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
 
       3. ADA 2 GOLONGAN MASYARAKAT
 
1. Masyarakat Non Industri
2. Masyarakat Industri

      4. PERBEDAAN MASYARAKAT INDUSTRI DAN NON INDUSTI
 
          1. MASYARAKAT NON INDUSTRI 
 
  (a) Kelompok primer  
               Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
   (b) Kelompok sekunder

               Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
         2. MASYARAKAT INDUSTRI
            Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

            Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul kepribadian individu.

            Perbedaan antara masyarakat industry dan masyarakat non industry adalah terdapat pada mata pencarian peranan serta tempat dimana mereka berada. Jika di non industry masyarakat yanga ada di atur atas dasar pertimbangan rasional sehingga masyarakat non industry sekunder kurang memiliki sifat kekeluargaan yang bagus.

D. HUBUNGAN INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
  • Hubungan individu dengan dirinya sendiri
Hubungan individu dengan diri sendiri terdapat 3 sistem kepribadian, yaitu ID ( ES ), EGO dan SUPER EGO. Jika EGO gagal menjaga keseimbangan antara dorongan dari ID dan larangan dari SUPER EGO maka individu akan mengalami konflik batin terus – menerus.
  • Hubungan individu dengan keluarga
Hubungan individu dengan keluarga terdiri dari hubungan biologis, psikologis dan social.
  • Hubungan individu dengan lembaga
Hubungan individu dengan lembaga terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma.
  • Hubungan individu dengan komunitas
Hubungan individu dengan komunitas atau sosialisasi terdiri dari penyebaran nilai dan budaya.
  • Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat sebagai lingkungan makro terdiri dari sifat – sifat makro ( mencakup komunitas, keluarga, lembaga dan individu ), lebih bersifat abstraksi.
  • Hubungan individu dengan nasion atau jiwanya
Nasion adalah suatu jiwa, asas spiritual dan solidaritas yang terbentuk oleh perasaan. Hubungan individu dan nasionnya itu sendiri merupakan posisi dan peranan yang ada pada diri sendiri.

E. URBANISASI
    1. PENGERTIAN URBANISASI
       Urbanisasi adalah persentase penduduk perkotaan. Urbanisasi dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pertumbuhan alami penduduk daerah perkotaan, migrasi dari daerah perdesaan ke daerah perkotaan, dan reklasifikasi desa perdesaan menjadi desa perkotaan. Proyeksi penduduk daerah perkotaan pada proyeksi ini tidak dilakukan dengan membuat asumsi untuk ketiga faktor tersebut, tetapi berdasarkan perbedaan laju pertumbuhan penduduk daerah perkotaan dan daerah perdesaan (Urban Rural Growth Difference/URGD). (Wikipedia)

     2. PROSES URBANISASI

          Urban mempunyai banyak makna. masyarakat bandar boleh dianggap sebagai 'urban'. akan tetapi 'urban' yang ingin saya ketengahkan adalah golongan yang mempunyai kelas tersendiri. mereka sering digelar kelompok remaja 'urban'. mereka yang kaya dengan fesyen dan penuh bergaya. jangan salah sangka, duduk di bandar sahaja tidak bermaksud anda boleh tergolong dalam golongan ini kerana banyak juga mat rempit yang datang dari bandar.


Proses Urbanisasi terjadi Karena danya dua Faktor Utama
          A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1.          Kehidupan kota yang lebih modern, sarana dan prasarana kota lebih lengkap, banyak lapangan pekerjaan di kota, dan pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
          B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan daerah kota asalnya
3. Menganggur karena tidak dapat lapangan kerja di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal

 SUMBER : http://lynxite.web.id/Tugas-Gunadarma/Pertumbuhan-Individu.html
                  
                   http://bulletin-it.blogspot.com/2010/10/pertumbuhan-individu.html

                   http://dieza-eza.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-fungsi-keluarga.html

                   http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2206404-pengertian-keluarga/

                   http://interhttp://bayoscreamo.blogspot.com/2011/10/perbedaan-antara-kelompok- masyarakat.htmlmezzocafe.blogspot.com/2011/10/tugas-sosial-dasar-bab-3-2-golongan.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar